Jemaah Umroh Indonesia Akan Berangkat dan Pulang Melalui Satu Pintu, Ini Alasannya

umroh 2021

Share This Post

Jemaah umroh Indonesia akan berangkat dan pulang melalui satu pintu, Asrama Haji. Begini penjelasan dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh.
Dalam skema keberangkatan Umroh 2021, pemerintah sepakat bahwa pemberangkatan dan pemulangan jemaah umroh dilakukan di satu pintu, yaitu melalui Asrama Haji Pondok Gede. Selanjutnya, jemaah juga melakukan karantina 5×24 jam di tempat yang sama.

“Ini kan rumusan kebijakan, KMA (Keputusan Menteri Agama)-nya belum dikeluarkan juga karena pasti ada keterkaitannya dengan perkembangan baru. Itu jadi rujukan nanti dalam pelaksanaannya. Kita coba rumuskan itu, sebetulnya semangatnya ingin mencoba menjamin bahwa jamaah kita aman. PCR-nya valid,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Hilman Latief.

“Agar kesalahan yang tahun lalu tidak terulang, negatif di Indonesia tapi terdeteksi positif di sana. Kita sebetulnya punya kepercayaan, tapi kepercayaan itu kan kadang-kadang harus dibingkai dengan sebuah SOP. Karena orang itu bisa saja salah. Kita menginginkan ‘Yuk kita coba dulu deh, bareng-bareng,'” tambahnya.

Masyarakat bisa melakukan PCR di mana-mana. Sehingga kebijakan ini juga untuk menghindari terjadi pelanggaran akan penggunaan surat swab PCR.

“Kita ingin kondisikan seperti itu, screening-nya standar semua, sehingga kalo ada hal-hal yang dianggap kemudian menyalahi aturan itu, kita bisa bertanggung jawab. Kalau seperti kemarin kan, engagement kita kan terbatas. Orang bebas PCR dimana-mana. Fakta menunjukkan hingga saat ini di Indonesia apa sih yang tidak bisa dilakukan? PCR juga anda memang bisa di swab tapi anda tidak mau di swab juga banyak yang masih bisa mengeluarkan surat. Kan seperti itu. Kita mereduksi itu,” tambahnya.

Untuk kebijakan terkini, memang jemaah hanya akan berangkat bersama dari satu tempat, yaitu Asrama Haji. Namun kebijakan ini bisa saja berubah.

“Karena itu sempet saya lontarkan tentang single gate policy. Dalam pengertian, makna pertama, Jakarta satu titik. Tapi kalo perkembangannya bagus mas, single gate policy itu bisa menjadi makna yang kedua, tetap terkendali tetapi bisa di beberapa kota,” tambah Hilman.

Hilman menuturkan, tujuan dibuatnya peraturan untuk berangkat dan pulang di satu titik adalah untuk melindungi jemaah. Hal yang dikhawatirkan lainnya adalah jemaah tertular saat sudah melakukan tes PCR.

“Kita ingin meyakinkan juga mitra kita di Saudi. Sudah lo, sudah bareng-bareng, sudah kita screening, sudah PCR, bersih semua, dari sini langsung ke bandara nggak mampir-mampir sana-sini lagi, sudah oke. Mungkin dulu juga sudah pada PCR mas, Cuma masih pada rangkul-rangkulan sama saudara -saudara dimana-mana. Bisa berpotensi ya. Itu aja,” tambah Hilman.

Baca Artikel Lainnya

Mau Umroh Atau Haji Dengan Harga Promo ?

Klik Tombol Dibawah Ini